Digitalisasi Pendidikan Tidak Penting?
Sebagai manusia abad 21 tentu kita tidak asing dengan satu kata yang disebut digitalisasi. Digitalisasi ialah mengubah sesuatu yang berbentuk analog menjadi bentuk digital. Menurut Marilyn Deegan digitalisasi adalah proses konversi dari segala bentuk dokumen tercetak atau yang lain ke dalam penyajian bentuk digital. Masih bingung? Mari lihat contohnya, dahulu orang – orang kalau ingin mencari sesuatu hal misalkan pengetahuan tentang ilmu hukum harus butuh waktu yang tidak sebentar untuk mencari buku ke toko maupun ke perpustakaan. Kalau sekarang yang sudah banyak komputer, laptop dan smartphone asalkan punya akses internet hanya tinggal mengetiknya di google sambil duduk santai dan tidak butuh waktu lama hasilnya langsung tampil dalam bentuk digital. Hasilnya dapat langsung kita baca atau disimpan untuk dibuka kembali atau bisa juga di salin dan tempel tapi tentu saja dengan aturan yang berlaku (baca: hak cipta). Terdengar sangat memudahkan urusan bukan?
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Beberapa aspek didunia ini bertransformasi ke arah digital. Misalkan bidang keuangan, bidang kesehatan, bidang transportasi, bidang bisnis, dan tidak mau ketinggalan juga bidang pendidikan.
Dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi instansi pendidikan yaitu sekolah harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberikan pelayanan belajar mengajar yang lebih baik. Salah satu transformasi digital dibidang pendidikan yakni Sistem Manajemen Pendidikan atau biasa disebut Learning Management System (LMS) atau yang lebih sederhananya yaitu E-Learning.
Akan tetapi digitalisasi ini ternyata tidak semudah yang dikira. Sarana prasarana menjadi kendala pada proses ini. Biaya untuk men-digitalkan pendidikan pun tidak sedikit. Selain itu, tenaga pendidiknya juga yang belum siap.
Sekolah – sekolah gencar meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung digitalisasi pendidikan. Dari mulai peningkatan internet, sampai ke peralatan – peralatan yang dapat menunjang dan memudahkan tenaga pendidik untuk melakukan kegiatan belajar mengajar kepada siswa.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah ke-belum-siapan tenaga pendidiknya menjadi siap yang pertama adalah tenaga pendidik dan pihak sekolah harus mampu beradaptasi dengan sesuatu yang baru terutama di era digitalisasi pendidikan ini. Yang kedua adalah pihak sekolah harus membuat pelatihan – pelatihan penggunaan teknologi pendidikan kepada para tenaga pendidik. Hal ini agar sekolah dapat bersaing dan semua warga sekolah dapat merasakan manfaat dari digitalisasi di bidang pendidikan.
Era digitalisasi pendidikan ini sangatlah penting. Digitalisasi dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemangku kepentingan sekolah dan tenaga pendidik. Bagi pihak sekolah digitalisasi ini dapat menjadi alat untuk memperbaiki manejemen pendidikan supaya lebih mudah. Dan bagi tenaga pendidik dapat meningkatkan pelayanan kepada peserta didik dan orang tua.
Digitalisasi didunia pendidikan juga dapat membantu tenaga pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Apalagi waktu kondisi pandemi yang sulit untuk mengajarkan siswa secara tatap muka. Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjadi contoh pengaruh digitalisasi dalam dunia pendidikan.
Jangan berfikir bahwa digitalisasi adalah untuk membuat suatu hal menjadi instan. Digitalisasi adalah hanya untuk memudahkan, kaitannya dengan efektifitas dan efisiensi. Semoga digitalisasi di dunia pendidikan semakin maju.
Penulis : Benrigo N